A.
Gunung Semeru
- Koordinat : E 1120 55’ 19”, S 080 06’ 28”
- Tipe Erupsi : Tipe Volkano, merupakan tipe erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltik sampai dasit, umumnya melontarkan bongkahan di sekitar kawah. Material yang dilontarkan tidak hanya berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik.
- Material Erupsi : Material vulkanik daerah Gunung Semeru umumnya bertekstur porfiritik dengan masa dasar hipokristalin. Fenokris utama pada lava adalah plagioklas, klino piroksen, mineral opak, orto piroksen dan olivin. Kadang-kadang fenokris memperlihatkan tekstur sub-ofitik dan glomeroporfiritik, sedangkan pada masa dasar menunjukan tekstur pilotaksitik. Secara petrografis perubahan komposisi dari batuan basa sampai asam ditunjukan dengan variasi perbandingan, tipe komposisi fenokris. Umumnya olivin lebih banyak terdapat pada basal dan andesit basa, sedangkan orto piroksen lebih banyak pada andesit asam. Amfibol hanya ditemukan pada dasit lava tua Gunung Ajek-ajek.
B.
Gunung St. Helens
· Koordinat : N 460
12’ 1”, W 1220 11’ 12”
· Tipe Erupsi :
Tipe Planian, merupakan letusan paling eksplosif. Material yang
dilontarkan bisa berupa gas dan abu setingi 50 kilometer dengan kecepatan
beberapa ratus meter per detik. Biasanya erupsi tipe Plinian berwujud seperti
jamur. Letusan tipe Plinian bisa menghilangkan seluruh puncak gunung, namun
durasinya cukup singkat,kurang dari satu hari atau beberapa hari.
· Material Erupsi : merupakan gunung berapi dacite eksplosif dengan
sistem magmatik yang kompleks. Ledakan lateral menghasilkan letusan abu dan gas
yang naik lebih dari 15 mil ke atmosfer hanya dalam 15 menit. Aliran
piroklastik sampai guguran abu panas, batu apung, dan gas yang cepat - mengalir
keluar dari kawah dengan kecepatan 50 hingga 80 mil per jam dan menyebar sejauh
5 mil ke utara.